Penutup Musim Ketiga

mari akhiri musim terburuk dalam sejarah podcast dekadensiotak

Aku memulai podcast ini dalam rangka mememeriahkan pembelajaran pemrogramanku. Waktu itu, aku lagi senang mendengarkan podcast berbau teknologi informasi. Seperti Podcast Sekolah Koding (sekarang berubah jadi tehataukopi), Developer Muslim Podcast, Kode Nol, dan Ceritanya Developer.

Mungkin aku juga bisa berbagi. Setidaknya berbagi keluh kesah sebagai newbie yang belajar pemrograman.

Saat itu, aku mulai rutin bikin episode satu minggu sekali. Berbanding lurus dengan belajar ngoding yang setiap hari. Semakin sering aku ngoding, semakin banyak masalah yang aku hadapi. Eror mlulu.

Aku mulai membuat aplikasi sederhana. Sangat sederhana. Bermodal tutorial dari kelas premium di Sekolah Koding dan tutorial gratis di YouTube seperti di channel Web Programming Unpas. Kuceritakan prosesnya di podcast.

Karena dulu aku tertarik pada pembahasan buku, sastra dan filsafat, maka aku pun menyelipkan juga pemikiranku dan pengalaman membaca buku di sela-sela aku ngomongin koding. Disambung-sambungin. Cocoklogi cantik. Tentu saja dengan pembahasan yang tidak dalam. Dangkal. Permukaan. Bahkan, mungkin, tidak benar.

Jumlah pendengarku memang tidak banyak. Tapi tentu saja, angka membuatku bahagia. Aku tidak bisa berbohong tentang itu. Untungnya aku gak terlalu gimana-gimana sama angka. Mau gak ada yang dengerin juga, toh aku tetep bikin episode baru dengan celotehan yang aku pengen celotehkan.

Sialnya, kini aku tidak belajar ngoding seperti dulu. Tidak lagi setiap hari. Tentu bukan masalah tidak ada waktu. Waktu selalu bisa disisihkan. Aku merasa, belum ada urgensi untuk aku belajar ngoding seperti di episode 0 podcast dekadensiotak. Atau mungkin malas? Daya juang rendah? Tertimpa realita bahwa kerjaanku tidak ada hubungannya dengan koding-kodingan?

Sesungguhnya aku tidak total berhenti ngoding. Kemarin aku masih ngetik di Visual Studio Code dengan kode baris PHP. Ngodingnya belum berhenti, belajarnya juga gak berhenti. Ilmunya aja yang gak nambah. Kan goblok ya? Infinite loop aja gitu. Ngabis-ngabisin memori.

Konsistensi ngepodcast jadi menurun, begitu juga dengan kualitas yang semakin menurun, dari buruk menjadi semakin buruk.

Mangkanya ini harus dirubah. Aku memaksa diriku untuk berubah, selayak Kotaro Minami di depan monster Gorgom. Episode penutup ini adalah tonggak awalnya.

Aku gak akan bahas pemrograman banyak-banyak, kayaknya aku sisipin aja di setiap episodenya. Gak mungkin juga berhenti bahas koding-kodingan. Toh aku masih ngoding, masih bikin aplikasi cemen.

Season selanjutnya, aku hanya curhat - as always. Tapi dengan tutur yang lebih rapih - karena ditulis dulu. Udah itu aja. Sesederhana itu. Semalas itu.

Aku hanya ingin menjaga api yang telah aku nyalakan di episode 0 tidak padam. Redup pun tidak apa-apa. Aku mencoba mengambil kembali rantai Jerry Seinfeld untuk tetap konsisten bekerja.

Agar supaya hidup tidak monoton digerogoti kerja kantoran. Agar supaya aku punya gairah di hari libur. Agar supaya, terhindar dari rasa bosan.

Ya, segitu aja episode penutup untuk podcast dekadensiotak season tiga. Sampai jumpa di season baru yang menawarkan rasa berbeda.

Ciao!

Last updated